Jumat, 02 Mei 2025

Hardiknas 2025: Pendidikan Adalah Ujung Tombak Suatu Negara

SDN Wanasari 14 melaksanakan kegiatan upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional di lapangan utama sekolah. Seluruh guru, tenaga pendidik, serta peserta didik turut hadir dalam kegiatan tersebut. Seluruh peserta menggunakan busana kebaya encim / jasko yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Bekasi juga sebagai upaya menumbuhkan dan merawat rasa nasionalisme, cinta tanah air dan melestarikan warisan budaya, serta agar anak bisa mencintai negaranya sendiri.

Semakin hikmat pada kegiatan upacara peringatan hari pendidikan nasional Ibu Masni Nofianti, S.Pd menyampaikan amanat dari Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah (Bapak Abdul Mu’ti) dengan mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” dalam pidatonya menyampaikan



Peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekedar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba. Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa. Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Sesuai amanat Konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan. Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara. Pada hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkan kembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial-politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa. Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan. Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid.

Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur. Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumberdaya dan sumberdana. Perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.


Selain itu sekolah juga mengadakan kegiatan lomba siswa, diantaranya lomba mewarnai pahlawan pendidikan Ki Hajar Dewantasa untuk kelas rendah dan lomba membuat poster hari pendidikan nasional untuk kelas tinggi, juga para tenaga pendidik ikut memeriahkan kegiatan dengan lomba literasi “Membaca Puisi”. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa semangat patriotisme, kreativitas dan kegigihan dalam belajar. (LS)

“Tiada kekayaan yang lebih utama dari pada akal, tiada keadaan yang lebih menyedihkan dari pada lebodohan, dan tiada warisan yang lebih baik dari pada pendidikan” - Ali bin Abi Thalib




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru di Kabupaten Bekasi Mengembangkan Pembelajaran Matematika Lewat Media dan Metode Pembelajaran Inovatif

Siapa bilang Matematika itu menyeramkan, apalagi sampai membuat otak di kepala terasa pusing berputar-putar. Sering kita jumpai banyak siswa...